Assalammu'alaikum. Wr. Wb
Alhamdulillahhirobbil'alamin atas segala nikmat cinta yang Allah limpahkan.
Melalui sebuah keluarga yang harmonis dan sahabat yang senantiasa ada.
Hari ini aku mau bercerita tentang wanita.
Tentu kalian pahami dan amat sadari, bahwa cita
dan pengharapan bagi setiap wanita manapun untuk bisa memiliki pendamping hidup.
Tak sebatas sebuah pengharapan
Tetapi kita (wanita) akan banyak dituntut
untuk menjadi pendamping yang cerdas.
Cerdas dalam mendampingi pasangan kita, cerdas dalam menghadapi masalah, cerdas dalam mendidik, cerdas dalam mengelola keuangan keluarga dan lain sebagaiannya.
Mungkin sebagian masalah ini terlihat sepele dan tidak perlu kita pelajari sebelum menikah.
Tetapi menurut aku, pembekalan diri kita sebelum menikah amat perlu dilakukan.
Hal ini dapat dilakukan dari hal terkecil yang ada dilingkungan keluarga kita.
Disadari atau tidak, kebiasaan memanjakan anak dalam mengerjakan tugas-tugas kecilnya dapat membawa dampak yang fatal di saat si gadis (anak) memutuskan untuk berkeluarga.
Semisal:
1. Biasakan si anak untuk membagi tugas harian di rumah ( menyapu, mengepel, beberes dan lain sebagainya) dengan saudara-saudaranya.
2. Biasakan untuk mencuci piring, baju dan perlengkapan sekolahnya secara mandiri
Hal ini baik di biasakan ketika anak menginjak usia 12 Tahun.
Kebiasaan positif ini akan membuat si anak bersikap mandiri dan bertanggung jawab atas barang-barangnya.
Proses selanjutnya, adalah dengan menambah beban pekerjanya. Hal ini mungkin akan membuat si anak mengeluh tetapi kalau sudah dibiasakan maka si anak akan terbiasa pula. Semisal anak perempuan yang belajar mengenal bahan-bahan memasak di dapur.
Pernah dengar kalimat kalau kita harus menjadi lebih baik dan terus belajar. Menurut aku, belajar itu tidak terbatas pada ilmu agama, ilmu yang kita peroleh di bangku perkuliahan. Tetapi belajar yang sifatnya universal seperti saat kita belajar dari kehidupan, belajar dari lingkungan sosial dan termasuk belajar menjadi wanita yang baik. Walau tidak akan sempurna setidaknya kita terus belajar untuk menyempurnakan.
Dan bagaimana???
Aplikasi ilmu ini dapat kita lihat dari kehidupan sehari-hari dan penilaian baik atau buruknya atau ada tidaknya kemajuan di dalam diri kita adalah kita sendiri ataupun orang lain yang menilai.
Terimakasih
Alhamdulillahhirobbil'alamin atas segala nikmat cinta yang Allah limpahkan.
Melalui sebuah keluarga yang harmonis dan sahabat yang senantiasa ada.
Hari ini aku mau bercerita tentang wanita.
Tentu kalian pahami dan amat sadari, bahwa cita
dan pengharapan bagi setiap wanita manapun untuk bisa memiliki pendamping hidup.
Tak sebatas sebuah pengharapan
Tetapi kita (wanita) akan banyak dituntut
untuk menjadi pendamping yang cerdas.
Cerdas dalam mendampingi pasangan kita, cerdas dalam menghadapi masalah, cerdas dalam mendidik, cerdas dalam mengelola keuangan keluarga dan lain sebagaiannya.
Mungkin sebagian masalah ini terlihat sepele dan tidak perlu kita pelajari sebelum menikah.
Tetapi menurut aku, pembekalan diri kita sebelum menikah amat perlu dilakukan.
Hal ini dapat dilakukan dari hal terkecil yang ada dilingkungan keluarga kita.
Disadari atau tidak, kebiasaan memanjakan anak dalam mengerjakan tugas-tugas kecilnya dapat membawa dampak yang fatal di saat si gadis (anak) memutuskan untuk berkeluarga.
Semisal:
1. Biasakan si anak untuk membagi tugas harian di rumah ( menyapu, mengepel, beberes dan lain sebagainya) dengan saudara-saudaranya.
2. Biasakan untuk mencuci piring, baju dan perlengkapan sekolahnya secara mandiri
Hal ini baik di biasakan ketika anak menginjak usia 12 Tahun.
Kebiasaan positif ini akan membuat si anak bersikap mandiri dan bertanggung jawab atas barang-barangnya.
Proses selanjutnya, adalah dengan menambah beban pekerjanya. Hal ini mungkin akan membuat si anak mengeluh tetapi kalau sudah dibiasakan maka si anak akan terbiasa pula. Semisal anak perempuan yang belajar mengenal bahan-bahan memasak di dapur.
Pernah dengar kalimat kalau kita harus menjadi lebih baik dan terus belajar. Menurut aku, belajar itu tidak terbatas pada ilmu agama, ilmu yang kita peroleh di bangku perkuliahan. Tetapi belajar yang sifatnya universal seperti saat kita belajar dari kehidupan, belajar dari lingkungan sosial dan termasuk belajar menjadi wanita yang baik. Walau tidak akan sempurna setidaknya kita terus belajar untuk menyempurnakan.
Dan bagaimana???
Aplikasi ilmu ini dapat kita lihat dari kehidupan sehari-hari dan penilaian baik atau buruknya atau ada tidaknya kemajuan di dalam diri kita adalah kita sendiri ataupun orang lain yang menilai.
Terimakasih
2 komentar:
asiiikkk....ak dmasakin
maaf, siapa ya??
Posting Komentar